Feed on
Posts

Dihentian Ini

“… bayu berbisik lagi, bukan lagi lagu rindu bersalut kasih dan sayang, sekadar ungkapan biasa… pemergian yang abadi ” - Perindu

saat mata bertentangan
ada hiba menguasai ruang
mungkinkah ini yang terakhir
kesempatan tuk kita bersua?
- Unreleased poems by Perindu -

Hening suasana bila saling berbalas renungan namun bibir terkunci rapat dan seakan tiada mampu membicarakan kata lagi. Terkadang sesuatu yang tidak diungkapkan mengundang seribu kekesalan bilamana kita tiada pernah mengetahui jawaban yang tersirat!

Sejujurnya saya bukan jenis orang yang suka melafazkan kata selamat tinggal, namun ada waktunya ia terpaksa dilakukan. Terkadang untuk terus mara kehadapan kita terpaksa berhenti dari melangkah!

Ini adalah coretan terakhir saya disini, setelah hampir dua tahun menulis blog disini. Satu tempoh yang bukan singkat kiranya, namun hakikat bahawa setiap awal pastikan berakhir! Masalah kesihatan yang selama ini setia menemani ternyata meminta sedikit perhatian :) barangkali kini sudah tiba waktunya…

Terlalu banyak pengalaman yang saya perolehi disini susah, senang, ceria mahupun duka silih berganti. Ada waktunya ia seperti tayangan filem bertukar ganti didalam minda, bedanya sayalah yang melakonkan watak utama.

Mungkin saya tidak bisa sampai ke destinasi yang saya mahu namun di hentian kecil ini ada sesatu yang menggamit hati, biarpun bukan kehendak mahupun impian yang pernah diimpi namun kaki tidak mungkin bisa melangkah lagi… Barangkali asa yang pernah menemani telah tiada lagi! Ironik bila semakin jauh kita berjalan yang kita ingini bukanlah apa yang kita impikan tapi sekadar satu tempat untuk berehat. Mungkin setelah wujud uban putih dikepala baru kita sedari terlalu banyak yang kita terlepas pandangan lantaran terlalu asyik memandang kehadapan tanpa kita sedari… kita telah kehilangan sesuatu yang berharga yang selama ini disisi kita, yang selama ini kita miliki! Ah mungkin jua… jika kita mengerti …

Terima kasih jua buat teman yang senantiasa sudi menemani, yang sering menemani bicara saya saat malam tiba. Terima kasih jua kepada brad yang memberi saya peluang tuk mengendalikan khidmat blog ini dan memberi kepercayaan yang tidak berbelah bagi :). Tidak lupa jua pada teman di hellobebeh yang baik hati….

Moga saat malam hadirkan diri kerinduan kalian kan bersatu, dibawah sinarnya rembulan pasti kasih sayangkan bertautan. Salam kasih sayang, salam kerinduan buat semua… Semoga kasih sayang kalian kan terus berkekalan….

*nota*
- laman blog hellobebeh akan dihentikan perkhidmatannya. Kepada blogger sila backup data anda. Sekian Terima Kasih.

“…. di terminal tiada bernama ini, masa berlalu seakan pantas, namun saat mata berpandangan, kusedari yang masa berlalu terlalu perlahan…” - Perindu

Monolog aku II

“… dan bicara itu sekadar bermain difikiran” - Perindu

Gerimis hujan dimalam hari
Rembulan sembunyi dibalik awan
Tertanya aku dalam dingin hari
Dimanakah senyuman lalu?

Pungguk menangis atau tertawa
Langit berdentum memecah sunyi
Dimanakah wajah yang dirindu
Saat menghilangnya malam sepi

Hadirkah bertamu didalam mimpi
Atau sekadar khayalan sendiri
Dimana titik sebuah pertemuan
Kerna titik akhir telah kutemui

Disini atau disana
semuanya sama sahaja
sekadar fatamorgana suram
Sebuah kehilangan yang pasti!

Perindu
Under The Blue Moon
211743220208

“… berjalan dibawah sinar rembulan yang suram, titis hujan itu seakan tangisan dalam jiwa yang tiada pernah terluah” - Perindu

Monolog Aku I

“… dan angin itu membawa pergi bersama segala kenangan lalu” - Perindu

Dan rembulan tersenyum riang, terkesima aku kerna pesonanya. Namun apakah maksud yang wujud diantara senyum itu? Adakah ia sebuah yang nyata atau sekadar khayalan? Ah saat ini hati berbunga indah tapi renungan langit yang kekosongan membuat ku terpana! Apakah artinya renungan itu? Ah kacau jiwa ini, mungkinkah pada saat wujudnya ceria dihati ini ada hati yang terluka?! Ah mungkinkah bahagiaku nanti dibina dari airmata dan airmata? Lantas apa yang perlu kulakukan….

“… sirna cahaya diufuk barat membawa bersama semilir kedinginan” - Perindu

Top of Page